MUSEUM SRI BADUGA DIKUNJUNGI TAMU SESKO ANGKATAN DARAT KODAM SILIWANGI
Pelayanan
terhadap Pengunjung variatif tergantung kebutuhan yang dibutuhkan oleh
Pengunjung. Untuk melayani pengunjung pelajar rombongan sudah terpola dengan
baik namun pengunjung tamu Negara memerlukan penayangan khusus apalagi
rombongan tersebut berkunjung dengan tiba-tiba sementara Pemandu tidak semua
dapat melayani dalam Bahasa Inggris. Demikian Kunjungan Peserta Diklat Sesko AD
Kodam Siliwangi ke Museum Sri Baduga Senin, 23 Februari 2015, para Peserta dari
berbagai Negara, yaitu: Jepang, Belanda, Prancis, Inggris, Kamboja, Vietnam dan
dari Negara-negara Afrika.
Pemandu (Romulo) kepada Tamu Sesko AD |
Pada masa Kolonial Hindia Belanda, sejenak Tentara dari Negara Belanda menyimak penjelasan Pemandu dan mencela pembicaraan :”Excuse me!, what the young generation think that our last government was very bad or wrong ?, No, I use to tell that Museum should educate them, because at that time, they were still a lot uneducated people, their life ‘s still on traditional rule !” so the point is education!. Dengan penjelasan normatif ini, roman wajah Tentara itu merekah dan tersenyum. Di sinilah peran Pemandu sangat penting untuk merangsang keingintahuan pemirsanya sehingga kesan Museum adalah mengedukasi Pengunjung dan memang peranan utama Museum adalah mengedukasi Pengunjung, dan masyarakat luas.
Pemandu menggunakan Bahasa Inggris kepada Tama Sesko AD dari berbagai Negara |
Kunjungan
ini juga merupakan ajang promosi wisata yang diharapkan kemudian mereka akan
bercerita setelah mereka berada di negaranya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar