Kamis, 26 Februari 2015

MUSEUM SRI BADUGA



MUSEUM SRI BADUGA DIKUNJUNGI TAMU SESKO ANGKATAN DARAT KODAM SILIWANGI


Pelayanan terhadap Pengunjung variatif tergantung kebutuhan yang dibutuhkan oleh Pengunjung. Untuk melayani pengunjung pelajar rombongan sudah terpola dengan baik namun pengunjung tamu Negara memerlukan penayangan khusus apalagi rombongan tersebut berkunjung dengan tiba-tiba sementara Pemandu tidak semua dapat melayani dalam Bahasa Inggris. Demikian Kunjungan Peserta Diklat Sesko AD Kodam Siliwangi ke Museum Sri Baduga Senin, 23 Februari 2015, para Peserta dari berbagai Negara, yaitu: Jepang, Belanda, Prancis, Inggris, Kamboja, Vietnam dan dari Negara-negara Afrika.
    
Kunjungan Tamu Sesko AD ke Museum Sri Baduga

Pemandu (Romulo) kepada Tamu Sesko AD

Pada masa Kolonial Hindia Belanda, sejenak Tentara dari Negara Belanda menyimak penjelasan Pemandu dan mencela pembicaraan :”Excuse me!, what the young generation think that our last government was very bad or wrong ?, No, I use to tell that Museum should educate them, because at that time, they were still a lot uneducated people, their life ‘s still on traditional rule !” so the point is education!. Dengan penjelasan normatif ini, roman wajah Tentara itu merekah dan tersenyum. Di sinilah peran Pemandu sangat penting untuk merangsang keingintahuan pemirsanya sehingga kesan Museum adalah mengedukasi Pengunjung dan memang peranan utama Museum adalah mengedukasi Pengunjung, dan masyarakat luas.
Pemandu menggunakan Bahasa Inggris kepada Tama Sesko AD dari berbagai Negara
Kunjungan ini juga merupakan ajang promosi wisata yang diharapkan kemudian mereka akan bercerita setelah mereka berada di negaranya masing-masing.
                



Tidak ada komentar:

Posting Komentar